Unaaha – Pada akhir bulan Rajab, tepat pada Kamis 8 Februari 2024 umat Islam di seluruh dunia merayakan peristiwa penting dalam sejarah Islam yaitu Isra’ Mi’raj.
Isra Mi’raj merupakan pengalaman spritual Nabi Muhammad SAW yang diperjalankan oleh Allah SWT dari Masjidil Haram ke Baitul Maqdis, kemudian dari Baitul Maqdis ke Sidratul Muntaha.
Peristiwa Isra Mi’raj yang dialami oleh baginda Rasulullah SAW ini mengundang umat Islam untuk merenungkan makna mendalam dan mengambil pelajaran berharga untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Berikut hikmah dibalik perjalanan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW, diantaranya:
1. Sikap Tawadhu
Isra’ Mi’raj tidak hanya tentang perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan spiritual yang memperdalam konsep kehambaan manusia terhadap Tuhan.
Allah SWT menyebut Nabi Muhammad SAW sebagai ‘abdun, yang berarti hamba-Nya. Ini mengajarkan tentang keutamaan sikap tawadhu dan pengabdian sepenuhnya kepada Tuhan.
Ketika diberi pilihan antara kekuasaan duniawi dan pengabdian kepada Allah SWT, Nabi Muhammad SAW memilih status hamba, menggambarkan bahwa kehormatan sejati terletak dalam ketundukan kepada-Nya.
2. Keteguhan Dakwah
Isra’ Mi’raj juga merupakan bentuk persiapan spiritual bagi Rasulullah SAW untuk menanggung beban dakwahnya. Dari awal kehidupannya, beliau diberi ujian dan kesedihan yang menjadi bekal untuk memperkuat keberaniannya.
Meskipun setelah peristiwa tersebut, rintangan dalam menyebarkan dakwah semakin berat, Nabi tetap teguh dan tidak pernah mundur.
Ini tentu mengajarkan pada umat tentang pentingnya keteguhan dalam mempertahankan kebenaran, bahkan di tengah tantangan yang paling berat sekalipun.
3. Sampaikan Kebenaran
Nabi Muhammad SAW tidak hanya menyampaikan kebenaran dengan berani, namun juga dengan konsistensi luar biasa selama beliau berdakwah.
Meskipun sering dihadapkan pada penolakan dan ejekan, beliau tetap menyampaikan pesan Isra’ Mi’raj dengan jujur dan tanpa ragu sekalipun.
Pesan ini mengajarkan kepada umat Islam untuk selalu berpegang pada prinsip kebenaran, bahkan jika itu membuatmu menjadi minoritas disekelilingmu.
4. Menerima Pendapat
Peristiwa Isra’ Mi’raj juga menunjukkan pentingnya menerima dan menghargai pendapat orang lain, terlepas dari perbedaan usia, pangkat, atau jabatan sekalipun.
Saat menjadi imam bagi para nabi-nabi terdahulu, Nabi Muhammad SAW menunjukkan sikap tawadhu dan keterbukaannya terhadap kebenaran yang datang dari berbagai sumber.
Hal ini tentu mengajarkan pada umatnya untuk tidak terjebak dalam ego sendiri, tetapi untuk selalu siap belajar dan menerima setiap masukan yang datang.
5. Hargai Tempat Ibadah
Perjalanan Isra’ menuju Masjidil Aqsa menyoroti keistimewaan tempat ibadah tersebut dalam Islam. Masjidil Aqsa yang terletak di Palestina, telah menjadi simbol keagungan dalam sejarah Islam.
Mengingat bahwa ini adalah tempat yang menjadi saksi peristiwa Isra’ Mi’raj, umat Islam dipanggil untuk menghormati dan menghargai nilai-nilai spiritual yang terkandung di dalamnya.
6. Memilih Makanan
Saat diberi pilihan antara air susu dan khamr, Nabi Muhammad SAW memilih susu sebagai makanan yang suci dan halal.
Ini mengajarkan umatnya tentang pentingnya mengonsumsi makanan baik dan halal, serta menjauhi yang haram. Tindakan ini juga menegaskan bahwa Islam adalah agama yang mengajarkan kesucian dan kesehatan bagi tubuh serta jiwa manusia.
7. Kedudukan Shalat
Isra’ Mi’raj menggarisbawahi pentingnya shalat dalam kehidupan seorang muslim. Perintah langsung dari Allah untuk mendirikan shalat lima waktu menunjukkan bahwa shalat adalah tiang agama dalam membangun hubungan dengan-Nya.
Hal ini akan mengingatkan pentingnya menjaga kualitas dan konsistensi dalam shalat, ibadah umat Islam sehari-hari.
8. Memperkokoh Keyakinan
Melalui pengalaman Isra’ Mi’raj, Nabi Muhammad SAW memperkuat keyakinannya dengan melihat langsung keajaiban surga dan neraka.
Ini tidak hanya meningkatkan tingkat keyakinan beliau sendiri, namun juga menjadi sumber inspirasi bagi umat Islam untuk teguh dalam keyakinan Islam.
Inilah beberapa hikmah yang dapat dipetik dari peristiwa Isra’ Mi’raj.
Dengan merenungkan dan mengimplementasikan hikmah-hikmah ini dalam kehidupan sehari-hari, hal ini akan dapat mendekatkan diri kita pada Allah SWT dan meningkatkan kualitas keimanan umat Islam.
Baca Juga: Kisah Perjalanan Isra Mi’raj Rasulullah SAW Menerima Perintah Shalat