Kendari – Ganjar Pranowo tiba di Kendari melanjutkan kampanye nasionalnya di wilayah Indonesia timur setelah sebelumnya berada di NTT dan NTB. Capres nomor urut 3 ini tiba di Kendari pada Minggu (03/12/2023) untuk menyapa kader dan simpatisannya di Sulawesi Tenggara.
Tiba di Bandara Haluoleo sore, Ganjar bersama beberapa pengurus pusat partai koalisi pengusung Ganjar-Mahfud dan kader daerah yang telah menunggu langsung menuju ke Kota Kendari.
Dari pantauan awak media, Ganjar Pranowo melakukan konsolidasi di Hotel Kubra yang saat turun dari kendaraan disambut oleh Ketua DPD PDI Perjuangan Lukman Abunawas dan Ketua DPW Partai Persatuan Pembangunan Sulawesi Tenggara Andi Sumangerukka.
Dari sana, Ganjar bersama Tim Kampanye Daerah (TKD) menyambangi Hotel Claro, Kendari. Di ballroom hotel, Ganjar menyapa kader dan simpatisan serta menyerap aspirasi yang disampaikan oleh mereka.
Baca Juga: Hasil Survei LSI Denny JA Pilpres 2024, Elektabilitas Prabowo-Gibran Unggul
Dalam sesi ini, salah seorang petani bernama Wayan (54) asal Desa Onembute menceritakan masalah utama yang kerap mereka rasakan. Wayan mengeluh jalan atau akses perhubungan adalah kendala utama yang dia dan masyarakat di desanya rasakan.
Dia membeberkan bahwa akses jalan sepanjang 40 km, baru 1 km yang beraspal dan ini mereka rasakan selama 42 tahun. Selain itu, Wayan juga mengeluh masalah pupuk yang mahal menjadi salah satu masalah utama di daerahnya.
“Di daerah kami, pupuk sangat mahal. Sehingga ini juga yang menjadi masalah utama kami sebagai petani,” ujar Wayan.
Menanggapi hal itu, Ganjar melihat ada potensi disini mendirikan pabrik pupuk yang pengolahan nantinya melalui penyuluh dan pendamping berkualitas.
Baca Juga: Prabowo Dijadwalkan Ikut Doa Bersama 2000 Kiai di Banten
“Kesejahteraan penyuluh nantinya diperhatikan agar kerja mereka maksimal. Sebab, dibeberapa kasus ada banyak penyuluh yang kesejahteraannya masih memprihatinkan,” kata Ganjar.
Terkait masalah akses jalan, apabila nantinya terpilih pada Pilpres 2024 maka dia akan memaksimalkan potensi aspal yang berasal dari Buton, Sulawesi Tenggara.
Selain Wayan, ada juga Feriwati yang mewakili pelaku UMKM di Kota Kendari utamanya ibu-ibu yang menurutnya punya potensi untuk berusaha mandiri namun kerap terkendala masalah modal.
“Modal belum diputar maksimal, bank sudah datang menagih. Apesnya, bunga yang diberikan oleh pihak bank cukup tinggi,” ujar Feriwati.
Solusi yang ditawarkan oleh capres no 3 ini untuk membantu para pelaku UMKM ini adalah memaksimalkan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Menurutnya, informasi masalah KUR ini kepada masyarakat masih sangat terbatas sehingga perlu memberikan edukasi terkait kredit yang bisa dimanfaatkan oleh para pengusaha kecil di daerah.