Kendari – Kenaikan harga beras yang signifikan belakangan ini disebabkan oleh beberapa hal termasuk kenaikan harga gabah, biaya produksi meningkat, dan faktor cuaca yang tidak menentu. Ini terungkap dalam rapat koordinasi menjaga pasokan dan harga pangan menjelang Ramadan dan Idul Fitri 1445 H di kantor gubernur pada Jumat (08/03/2024).
Menurut Ari Sismanto, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Sulawesi Tenggara, kenaikan harga beras tertinggi terjadi di Buton Utara yang mencapai Rp 21.000 per liter. Namun demikian berdasarkan data yang diterimanya, ketersediaan dan kebutuhan pangan di Sulawesi Tenggara dalam 3 bulan mendatang masih tetap aman.
“Kami yakin bahwa stok beras akan mencukupi hingga menjelang puasa dan Idul Fitri 2024,” ujar Ari Sismanto.
La Ode Muhammad Rusdin Jaya, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Sulawesi Tenggara menyatakan bahwa Kabupaten Konawe tetap menjadi lumbung padi utama di wilayah Sulawesi Tenggara. Target produksi beras di bulan Maret dan April 2024 telah ditetapkan.
Pada sesi lain Kadis Perhubungan Sulawesi Tenggara, Rajulan memaparkan lima aspek yang menjadi fokus dalam menjaga distribusi barang dan penumpang di wilayah tersebut, termasuk ketersediaan bahan pokok, Bahan Bakar Minyak (BBM), listrik, transportasi, keamanan, dan penerapan protokol kesehatan.
Pihak Dinas Perindustrian dan Perdagangan juga memaparkan langkah-langkah strategis untuk mengendalikan inflasi, seperti operasi pengecekan pasar dan pengawasan distribusi pangan.
Sementara itu, perwakilan dari Hypermart yang diketahui bernama Uke mengonfirmasi bahwa stok pangan di swalayan mereka cukup aman, dan mereka akan tetap mengontrol pembelian konsumen dengan memberikan kuota.
Di sisi lain, Hadmawati, seorang ibu rumah tangga menyatakan masih memiliki stok beras dari pembelian sebelumnya. Sementara itu, Wati, seorang pedagang sembako, menjual beras Bulog dengan harga yang cukup stabil.
Sebelum menutup rapat, Penjabat Gubernur menekankan pentingnya persiapan menyambut bulan Ramadan dan Idul Fitri 1445 H termasuk memastikan ketersediaan pasokan, keamanan, dan sinergi antarlembaga terkait.
Baca Juga: Gempita Sultra Sasar Pemuda Puriala Untuk Manfaatkan Lahan Tidur