Unaaha – Punya pengalaman tidak membayar Shopee Paylater? Jangan remehkan konsekuensi ketika pembayaran Shopee Paylater kamu tidak terpenuhi. Apabila hal ini terjadi, berbagai resiko mungkin akan kamu temukan termasuk peningkatan jumlah uang yang harus dibayar akibat denda keterlambatan.
Shopee Paylater sudah menjadi salah satu opsi pembayaran favorit masyarakat, memungkinkan kamu untuk memperoleh barang impian dan membayar secara cicilan di kemudian hari. Namun sebagai debitur, penting untuk memahami komitmen pembayaran bulanan. Mengabaikan kewajiban dapat berpotensi menimbulkan risiko tertentu dimasa depan.
Apa Itu Shopee Paylater?
Sebelum membahas risiko yang mungkin timbul, mari kita memahami konsep Shopee Paylater. Bagi pengguna layanan e-commerce Shopee di Indonesia, istilah ini pasti tidak asing. Fitur ini memungkinkan kamu untuk mendapatkan kredit barang atau jasa tanpa menggunakan kartu kredit, dengan pembayaran dilakukan secara bulanan.
Selain pembayaran barang, Shopee Paylater juga dapat digunakan untuk membayar tagihan listrik, BPJS, dan lainnya. Namun sebagai pengguna, kamu bertanggung jawab untuk membayar tepat waktu. Metode pembayaran dapat dilakukan melalui berbagai pilihan, termasuk BNI, Mandiri, BRI, Indomart dan Alfamart melalui nomor virtual account.
Resiko tidak Membayar Shopee Paylater
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, tidak membayar Shopee Paylater memiliki risiko tertentu yang perlu kamu perhatikan dengan serius.
Baca Juga: Cara Membedakan Bukti Transfer Asli dan Palsu Untuk Hindari Penipuan
Apa saja resiko yang bisa timbul apabila kamu tidak membayar Shopee Paylater? Berikut kemungkinan resiko-resiko yang akan kamu hadapi.
1. Denda Keterlambatan
Seperti halnya kartu kredit, menggunakan layanan Shopee Paylater dapat menimbulkan denda keterlambatan jika pembayaran dilakukan terlambat.
Denda ini bisa mencapai 5% dari total tagihan, membuat jumlah yang harus dibayar semakin besar. Jika keterlambatan berlanjut, denda dan tanggungan akan terus bertambah serta bunga juga akan meningkat.
2. Terdaftar ke Blacklist Slik OJK
Jika pembayaran tetap tidak dilakukan, risiko yang lebih serius adalah masuk ke dalam blacklist slik OJK (Otoritas Jasa Keuangan) atau yang sebelumnya dikenal sebagai BI Checking.
Terdaftar dalam daftar hitam ini akan menghambat kemampuan kamu untuk mengajukan pinjaman uang di bank atau platform pinjaman online lainnya dikemudian hari.
3. Penurunan Skor Kredit
Meskipun tidak langsung disediakan oleh bank, riwayat pembayaran Shopee Paylater juga akan tercatat di Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) OJK.
Keterlambatan pembayaran dapat menyebabkan penurunan skor kredit, membuatnya sulit untuk mengakses layanan keuangan lainnya.
4. Penutupan Akun Shopee
Pengguna yang tidak membayar Shopee Paylater berisiko menghadapi penutupan akun oleh pihak Shopee.
Ini merupakan konsekuensi logis karena pelanggan dengan riwayat pembayaran yang buruk dianggap tidak dapat diandalkan.
5. Ditagih Debt Collector
Resiko lainnya adalah kemungkinan dihubungi oleh debt collector dari Shopee. Mereka biasanya akan menghubungi terlebih dahulu sebelum mengambil langkah-langkah lebih lanjut.
Mengabaikan panggilan mereka dapat mengakibatkan kunjungan langsung ke rumahmu. Jadi jangan pernah mengabaikan mereka untuk menghindari kamu dipermalukan oleh debt collector yang datang menagih.
Layanan Shopee Paylater memberikan kenyamanan dalam berbelanja dengan membayar di kemudian hari. Namun, sebagai konsumen, bijaklah dalam mengelola kewajiban pembayaran, karena tidak memenuhinya dapat mengakibatkan konsekuensi serius mulai dari penalti hingga penurunan skor kredit.